1. FeTiO3
Metode
: Ferro-magnetism
Yaitu
dengan perbedaan gaya magnet mineral FeTiO3 yang melalui medan magnet. Kemudian
perbedaan gaya magnet ini dibantu dengan gaya gravitasi atau gesekan,
mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan dari particles dalam melewati medan
magnet tersebut. Mineral Fe akan tertarik oleh medan magnet sebagi concentrate.
2.
TiO3
Metode
: Heavy Liquid Dissociation.
Letakkan
pemisahan saluran di ring kawat selama termos dengan saluran filter
keramik.Tuangkan ~ 60 gram sampel bahan ke dalam saluran yg memisahkan berisi
cairan berat 2,67 densitas (larutan heteropolytungstates lithium dalam air,
LST). Biarkan saluran duduk sampai semua biji-bijian yang jatuh melalui cairan
berat sedimen-bebas di dekat bagian bawah saluran telah diselesaika. Mineral berat akan melewati kunci pipa dan mengumpulkan pada
filter, Lakukan ini beberapa kali atau sampai tidak ada mineral lebih berat
menetap. Sehingga akan di dapat concentrate.
3.
ZrSiO4
Metode
: Heavy Liquid Dissociation.
Sama
dengan pemisahan pada mineral TiO3. Akan tetapi, langkah2 yang di ulang lebih
lebih dari langkah2 pada TiO3. Letakkan pemisahan saluran di ring kawat selama
termos dengan saluran filter keramik.Tuangkan ~ 60 gram sampel bahan ke dalam
saluran yg memisahkan berisi cairan berat 2,67 densitas (larutan
heteropolytungstates lithium dalam air, LST). Biarkan saluran duduk sampai
semua biji-bijian yang jatuh melalui cairan berat sedimen-bebas di dekat bagian
bawah saluran telah diselesaika. Mineral berat akan
melewati kunci pipa dan mengumpulkan pada filter, Lakukan ini beberapa kali
atau sampai tidak ada mineral lebih berat menetap.
4. (Ce,La,Y,Th)Po4
Metode : Screen
Mineral (Ce,La,Y,Th)Po4 dimasukkan ke dalam
vibrating screen shaker, kemudian vibrating screen shaker atau ayakan Terjadi
goyangan dan getaran, sehingga material-material yang berada diatas yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran ayakan (mesh) turun, tetapi material-material
yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan tetap berada dalam ayakan. Mineral-mineral/partikel-partikel
yang tertahan pada ayakan diberi tanda +
ukuran mesh. Sebaliknya mineral-mineral/partikel-partikel yang lolos dari
ayakan diberi tanda – ukuran mesh.
5. SnO2
Metode : shaking table
Digunakan untuk mineral berat seperti SnO2.
Mineral SnO2 dimasukkan ke dalam plate of tast, kemudian air dialirkan dengan
arus yang deras, ini lakukan supaya mineral2 yang ringan akan terdorong atau
bereaksi dengan air seperti O2. Mineral berat
Sn akan terhalang oleh riffle-riffle,
dan akan bergerak mengikuti gerakan meja yang
selanjutnya menjadi produk konsentrat.
6.
CuFeS2
Metode
: Vanner
Pada
proses konsentrasi menggunakan vanner, mineral-mineral berat bertahan pada
dasar deck/ban, kemudian oleh karena ban bergerak kearah kiri sehingga sampai
di ujung ban akhirnya mineral berat jatuh ke penampungan konsentrat.
Mineral-mineral ringan terbawa oleh arus, bergerak mengikuti aliran dan
akhirnya jatuh kepenampungan tailing. Pada Mineral CuFeS2 mineral konsentrat
yang di dapat adlah CuFe, yang kemudian kita gunakan metode chemical reactivity
yaitu dengan menambahkan asam sulfat So4. Sehingga reaksi yang di dapat CuFe +
So4 ---- Cu + FeSo4. Concentrate yang di dapat adalah Cu. Kemudian untuk FeSo4
ditambahkan dengan H20. Reaksi yang dihasilkan FeSo4 + H2O ---- Fe + H2OSo4.
Concentrate terakhir yang di dapat adalah Fe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar