Kamis, 15 September 2011

kondisi air tanah kota bandung


1.                  Pendahuluan
Latar Belakang
            Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain, juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Air tanah merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia. Salah satu fungsi air tanah yang utama saat ini asalah fungsinya sebagai sumber air untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan sector perindustrian.
            Kelestarian fungsi lingkungan air tanah dapat terancam oleh penurunan kualitas airnya. Gejala penurunan kualitas air tanah sekarang ini telah diamati secara mudah terutama gejala pencemaran yang terindera seperti : kebusukan air, kehitaman air, kekeruhan, warna air yang non alami, bau dan efek iritasinya pada kulit manusia dan hewan.
            Berdasarkan himpunan data pemantauan kualitas air tanah Citarum dan anak sungainya yang berada di kabupaten Bandung, beberapa sungai masih menunjukkan gejala penurunan kualitas air, yang pada umumnya disebabkan oleh masukan limbah.Oleh karena itu, pencemaran air sungai perlu dikendalikan seiring dengan pelaksanaan pembangunan agar fungsi sungai dapat dilestarikan untuk tetap mampu memenuhi hajat hidup orang banyak dan mendukung pembangunan secara berkelanjutan.
Ancaman dampak lingkungan yang terjadi di Bandung metropolitan area (BMA) semakin serius. Diperkirakan BMA akan mengalami difisit kebutuhan air bawah tanah dan air pemukaan (ABT AP) hingga 130 juta meter kubik. Kebutuhan masyarakat terhadap air melebihi stok air permukaan dan air bawah tanah. 
    Air tanah dari sumur dalam sekarang hanya dapat diperoleh dari kedalaman lebih 100 meter.  Sementara air permukaan kualitasnya tidak begitu baik.   padahal butuh waktu 500 sampai dengan 600 tahun untuk mengisi kembali air tanah tersebut dari resapan ke tempat yang lebih dalam secara alami

      Permasalahan
      Permasalahan yang akan di bahas pada makalah ini adalah bagaimanakah keadaan air tanah di Bandung dan bagaimana upaya untuk mengantisipasi pencemaran air tanah?

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini  adalah adalah untuk mengetahui keadaan air tanah di Bandung serta  mengetahui cara mengantisipasi pencemaran air tanah.

2.                  Isi
2.1 Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang berasal dari air hujan dan berada di bawah permukaan air tanah. Air hujan yang jatuh ke tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Air dikatakan tercemar jika tidak  dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.

2.2 Kondisi Air Tanah di Bandung
Kondisi air tanah di Bandung kian memprihatinkan. Meskipun masih bisa dimanfaatkan, tetapi debit penggunaannya harus terus dibatasi. Selain itu, pembangunan ekonomi yang dijalankan pemerintah pun harus tetap memerhatikan aspek pelestarian alam.
Kini air tanah di Cekungan Bandung banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri, perniagaan, dan apartemen. Akibatnya, permukaan air di cekungan Bandung, setiap tahun terus menurun. Dan pasokan air tanah di Kota Bandung, sudah kritis.
Jika pengambilan air tanah ini terus berlangsung, maka pengaruhnya sangat buruk. Permukaan air akan terus menurun, dan hal ini sudah terjadi di Rancaekek yang merupakan bagian dari Cekungan Bandung. Selain itu,  pengambilan air tersebut akan mengakibatkan pergeseran tanah dan mengakibatkan pengeroposan tanah.
Menipisnya pasokan air tanah, di antaranya disebabkan semakin banyaknya sumur artesis dan peruntukan lahan yang tidak sesuai dengan tata ruang. Akibatnya, penggunaan air sulit terkendali.
Sekarang air tanah sangat diandalkan untuk kegiatan perekonomian. Padahal, prioritas penggunaan air tanah ialah untuk pemakaian rumah tangga .Ini terjadi karena Perusahaan Daerah Air Minum tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan industri, sementara pasokan air permukaan terbatas dan sudah banyak yang tercemar serta pasokan air tanah saat ini mengalami penurunan sekitar 60 persen dari debit air semula yang berkisar 20-40 liter per detik, menjadi sekitar lima liter per detik.
Saat ini pun air hujan sebagai sumber pengisi air tanah itu semakin berkurang curahannya dari tahun ke tahun. Curah hujan yang mencapai 3000-an mm pada tahun 1800-an menjadi hanya 2000-an mm pada tahun 2000. Sebaliknya, yang menyedot air tanah semakin berlebihan. Para penyedot air untuk kepentingan industri yang begitu boros air, serta semakin merebaknya bisnis air bening dalam kemasan telah menyumbang semakin dalamnya muka air tanah.
Akibatnya, sumur harus dibor lebih dalam lagi karena muka air tanah dangkal (kedalaman 140 m) telah turun sekitar 1-10 m, muka akuifer tengah (40-150 m) turun sekitar 10-80 m, dan akuifer dalam (150 m) turun sekitar 50-80 m. Fakta berikutnya dari penurunan muka air tanah itu adalah adanya beberapa kawasan yang amblas di Cekungan Bandung, seperti terjadi di Leuwigajah, Kota Cimahi; Rancaekek, Dayeuhkolot, dan Kopo.
Muka air tanah di Bandung pada saat ini berada sekitar 100 meter di bawah muka tanah, sebagai akibat penggunaan air tanah yang tidak terkendali dan daerah resapan air yang semakin berkurang. Hal ini akan berdampak pada pencemaran air, adanya daerah yang amblas, dan terjadinya kekeringan.
Kemampuan manusia untuk mencari sumber air tanah dalam purba begitu canggih, disertai teknologi penyedotan air yang semakin luar biasa. Pompa air itu mampu menyedot air dalam hitungan detik untuk sekian ribu kubik. Sementara perjalanan air hujan sejak meresap ke dalam tanah hingga sampai di kedalaman lapisan tanah memakan waktu puluhan ribu tahun. Perjalanan air tanah dari KBU sampai di kedalaman Gedebage dan Tegalluar memakan waktu sekitar 30.000-45.000 tahun.
2.3 Sumber utama pencemaran air tanah di Bandung
Sumber utama pencemaran air tanah di Bandung adalah limbah domestik yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan septic tank. Apalagi masih banyak penduduk Bandung yang tidak memiliki septic tank, sehingga langsung dibuang ke sungai. Sumber pencemar kedua terbanyak adalah limbah industri. Indutri kecil dan menengah pada umumnya mengelola limbah dengan cara sederhana tetapi oleh karena jumlah industri kecil di Indonesia terutama di Bandung sangat banyak, sehingga potensi pencemaran air pun menjadi tinggi. karena industri kecil, selain itu air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi, sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

2.4 Cara Mengantisipasi Pencemaran Air Tanah
Untuk mengantisipasi hal itu, ada berbagai langkah yang harus diambil pemerintah. Yakni, tidak memberikan izin baru bagi perusahaan yang notabene memerlukan air dalam jumlah yang besar. Sedangkan bagi perusahaan yang sudah berdiri, disarankan untuk menggunakan air permukaan bukan, air tanah seperti bendungan. Penggunaan air permukaan juga sebaiknya dioptimalkan. Misalnya air dari sungai, atau sumber air lainnya. Di tempat-tempat cekungan, lembah-lembah di perbukitan dibuat cembung, atau danau-danau buatan untuk menampung
Masyarakat di perkotaan juga harus memiliki kesadaran membuat sumur resapan sekaligus penampung air hujan. Dengan meresapnya air hujan ke tanah, akan menambah cadangan air tanah sebagai sumber air bersih. Hal ini akan dapat mengatasi sebagian masalah kekurangan air di musim kemarau serta mencegah banjir di saat musim hujan.
Selain itu sudah saatnya dilakukan revitalisasi gerakan hemat air dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan tindakan penyelamatan lingkungan hidup dan menghemat pengeluaran rumah tangga. Jika setiap orang di Bandung dapat menghemat satu liter air setiap hari, ini berarti lebih dari 2 juta liter air yang bisa diselamatkan.
3.                  Penutup
Adanya permasalahan air yang sedang dialami dunia ini telah mendorong dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian perlunya upaya bersama dari seluruh komponen bangsa dan bahkan dunia untuk dengan kebersamaan memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya air (SDA) secara berkelanjutan.
Dengan kesadaran akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan baik masa kini maupun masa datang yang dibutuhkan oleh berbagai sektor, maka air merupakan urusan semua orang. Ungkapan ‘Water is everybody business’ yang telah mendunia menjadi pedoman bagi seluruh pihak dalam pengelolaan SDA.
Masyarakat di perkotaan harus memiliki kesadaran membuat sumur resapan sekaligus penampung air hujan. Dengan meresapnya air hujan ke tanah, akan menambah cadangan air tanah sebagai sumber air bersih. Hal ini akan dapat mengatasi sebagian masalah kekurangan air di musim kemarau serta mencegah banjir di saat musim hujan.
Mengingat repotnya memenuhi kebutuhan air bersih di perkotaan -yang mengandalkan air tanah dan air permukaan- sudah saatnya dilakukan revitalisasi gerakan hemat air dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan tindakan penyelamatan lingkungan hidup dan menghemat pengeluaran rumah tangga. Jika setiap orang di Bandung dapat menghemat satu liter air setiap hari, ini berarti lebih dari 2 juta liter air yang bisa diselamatkan. Mengapa tidak menghemat air dimulai dari sekarang? Hal-hal berikut meski sederhana, namun sangat membantu sesama untuk menanggulangi kelangkaan air. Kalau saat ini tidak ada usaha nyata untuk memasukkan kembali air hujan ke dalam tanah, maka nanti Bandung akan benar-benar kekurangan air bersih, amblas, dan kebanjiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar